Syair Tanpa Waton Attribute for Gus Dur

Sebuah syair tembang sufi dari KH. Abdurrohman bin Abdul Wahid cucu dari KH. Hasyim Asyari salah satu tokoh pendiri Nahdlotul Ulama.


ا ستغفرالله رب البرايا * استغفرالله من الخطايا
رب زد ني علمانافعا * ووفقني عملا صالحا
يا رسول الله سلام عليك * يارفيع الشان و الدرج
عطفـة ياجيرة العالم * يااهيل الجود و الكرم

Ngawiti ingsun nglaras syi’iran
Kelawan muji maring pengeran
Kang paring rohmat lan kenikmatan
Rino wengine tanpo pitungan 2x 
Aku memulai menembangkan sya’ir
Dengan memuji kepada Tuhan
Yang member rahmat dan kenikmatan
Siang dan malam tanpa perhitungan 2x
Disini kalimat pertama yang diucap adalah Memuji, itu sesuai dengan yang telah Allah SWT contohkan dalam Kitab-Nya pada surat Fatihah, setelah basmalah adalah Alhamdulillah
Duh bolo konco priyo wanito
Ojo mung ngaji syareat bloko
Gur pinter ndongeng nulis lan moco
Tembe mburine bakal sangsoro 2X
Wahai para sahabat pria dan wanita
Jangan hanya belajar syari’at saja
Hanya pandai bicara, menulis dan membaca
Akhirnya hanya akan sengsara 2x
Disini dianjurkan tidak hanya dengan belajar syariat ( Fiqih ) karena setiap ilmu ada adabnya, untuk mendapatkan adabnya ilmu fiqih adalah dengan cara bertasawuf.
Akeh kang apal Quran Haditse
Seneng ngafirke marang liyane
Kafire dewe dak digatekke
Yen isih kotor ati akale 2X
Banyak yang hafal Qur’an dan hadistnya
Suka mengkafirkan kepada lainnya
Kekafirannya sendiri tidak diperhatikan
Kalau masih kotor hati akalnya 2x
Imam Bukhari r.a. bahwa Abu Dzar mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud: "Tidak boleh seorang lelaki menuduh lelaki yang lain sebagai fasik atau kufur karena tuduhan itu akan kembali semula kepadanya jika yang dituduh itu tidak sedemikian".


Darinya lagi, bahwa beliau mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa memanggil seorang lelaki dengan panggilan kafir atau mengatanya musuh Allah, sedangkan orang itu tidak sedemikian, maka tuduhan itu akan kembali kepadanya".-Muttafaq 'Alaih


Dari Ibnu Umar r.a. beliau berkata, telah bersabda Rasulullah s.a.w. "Apabila seseorang lelaki berkata kepada saudaranya: "hai kafir", maka kekufurannya itu jatuh kepada salah seorang daripada keduanya. Jika apa yang dikatakan itu benar, kafirlah orang dipanggil tapi kalau tidak, kekafiran itu kembali semula kepadanya."


Beberapa hadist diatas secara jelas dan gamblang bahayanya memanggil saudara muslimnya dengan panggilan kafir, selagi masih sah Syahadatnya, Sholatnya, Zakatnya, Puasanya dan Hajinya yang memanggilnya kafir adalah kafir

Gampang kabujuk nafsu angkoro
Ing pepaese gebyare dunyo
Iri lan meri sugihe tonggo
Mulo atine peteng lan nisto 2X
Mudah tertipu nafsu angkara
Dalam hiasan gemerlapnya dunia
Iri dan dengki kekayaan tetangga
Maka hatinya gelap dan nista 2x
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, ia berkata : “Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda : “Kamu sekalian, satu sama lain Janganlah saling mendengki, saling menipu, saling membenci, saling menjauhi dan janganlah membeli barang yang sedang ditawar orang lain. Dan jadilah kamu sekalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim itu adalah saudara bagi muslim yang lain, maka tidak boleh menzhaliminya, menelantarkannya, mendustainya dan menghinakannya. Taqwa itu ada di sini (seraya menunjuk dada beliau tiga kali). Seseorang telah dikatakan berbuat jahat jika ia menghina saudaranya sesama muslim. Setiap muslim haram darahnya bagi muslim yang lain, demikian juga harta dan kehormatannya”.
[Muslim no. 2564]
Ayo sedulur jo nglaleake
Wajibe ngaji sa'pranatane
nggo ngandelake iman tauhide
Baguse sangu mulyo matine 2X  

Mari saudara jangan melupakan
Kewajiban mengaji lengkap dengan aturannya
Unutk menebalkan iman tauhidnya
Bagusnya bekal mulia matinya 2x
Dari 'Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu, beliau berkata: "Ilmu itu lebih baik daripada harta, ilmu akan menjagamu sedangkan kamulah yang akan menjaga harta. Ilmu itu hakim (yang memutuskan berbagai perkara) sedangkan harta adalah yang dihakimi. Telah mati para penyimpan harta dan tersisalah para pemilik ilmu, walaupun diri-diri mereka telah tiada akan tetapi pribadi-pribadi mereka tetap ada pada hati-hati manusia."
Kang aran sholeh bagus atine
Kerono mapan seri ngelmune
Laku thoriqot lan ma'rifate
Ugo haqiqot manjing rasane 2X
Yang disebut orang shaleh itu bagus hatinya
Karena sempurna seri keilmuannya
Menjalankan thariqat dan ma’rifatnya
Juga hakekat meresap rasanya 2x
"Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh ini ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baiklah seluruh anggota tubuh dan jika rusak, maka rusaklah seluruh anggota tubuh. Ketahuilah, ia adalah hati." (HR. al-Bukhari).
Al Quran Qodim wahyu minulyo
Tanpo tinulis iso diwoco
Iku wejangan gusu waskito
Den tancepake ing jero dodo 2X  

Al-qur’an qodhim wahyu yang mulia
Tanpa ditulis bisa dibaca
Itu wejangan guru yang waskita
Ditancapkan ke dalam dada 2x
QS. al-Zumar: 23“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) al-Qur’an”
Kumantil ati lan pikiran
Mrasuk ing badan kabeh jeroan
Mu'jizat rosul dadi pedoman
Minongko dalan manjinge iman 2X
Tertempel di hati dan pikiran
Merasuk ke dalam badan dan tubuh
Mu’jizat rasul ( Al-qur’an ) jadi pedoman
Sebagai jalan masuknya iman 2x
Dari Abu Dzar Jundub bin Junadah dan Abu Abdirrahman Mu’adz bin Jabal rodhiallohu ‘anhu, bahwa Rosululloh sholallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Bertakwalah kamu kepada Alloh di mana pun kamu berada, iringilah kesalahanmu dengan kebaikan niscaya ia dapat menghapuskannya dan pergaulilah semua manusia dengan budi pekerti yang baik.HR Tirmidzi
Kelawan Alloh kang moho suci
Kudu rangkulan rino lan wengi
Ditirakati diriyadlohi
Dzikir lan suluk jo nganti lali 2X
Kepada Allah yang Maha suci
Harus mendekatkan diri siang malam
Diusahakan dan dilatih
Dzikir dan suluk jangan dilupakan 2x
Al-Insan 25-26: “Dan sebutlah nama Tuhanmu pada waktu pagi dan petang dan pada sebagian
malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang
panjang di malam hari.”
Uripe ayem rumongso aman
Dununge roso tondo yen iman
Sabar narimo nadjan pas-pasan
Kabeh tinakdir saking pengeran 2X
Hidupnya tentram dan merasa aman
Itulah perasaan tanda beriman
Sabar menerima meski pas-pasan
Semua yang ditakdirkan dari Tuhan 2x
Surat Al-Baqarah ayat 38 : Turunlah kamu dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati
Kelawan konco dulur lan tonggo
Kang podo rukun ojo ngesio
Iku sunnahe rosul kang mulyo
Nabi Muhammad panutan kito 2X
Terhadap teman , saudara dan tetangga
Yang rukunlah jangan bertengkar
Itu sunnah Rasul yang mulia
Nabi Muhammad suri tauladan kita 2x
" Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,.” (An-Nisa:36)

Abu Hurairah berkata bahwa Nabi SAW bersabda, “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaklah memuliakan tetangganya. (H.R. Bukhari-Muslim)
Ayuh nglakoni sekabehane
Alloh kang bakal ngangkat drajate
Senadjan asor toto dzohire
Ananging mulyo maqom drajate 2X  

Mari jalani semuanya
Allah yang akan mengangkat derajatnya
Meskipun rendah secara lahiriah
Namun mulia kedudukan derajatnya disis Allah 2x
Dari Abu Tsa’labah Al Khusyani, jurtsum bin Nasyir radhiallahu ‘anhu, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, beliau telah bersabda : “ Sesungguhnya Allah ta’ala telah mewajibkan beberapa perkara, maka janganlah kamu meninggalkannya dan telah menetapkan beberapa batas, maka janganlah kamu melampauinya dan telah mengharamkan beberapa perkara maka janganlah kamu melanggarnya dan Dia telah mendiamkan beberapa perkara sebagai rahmat bagimu bukan karena lupa, maka janganlah kamu membicarakannya”. HR. Daraquthni
Lamun palastro ing pungkasane
Ora kesasar roh lan sukmane
Den gadang Alloh swargo manggone
Utuh mayite ugo ulese 2X 
Ketika ajal telah datang di Akhir
Tidak tersasar roh dan sukmanya
Disanjung Allah surga tempatnya
Utuh jasadnya juga kain kafannya 2x 
Ingatlah, sesungguhnya para wali Allah tiada ketakutan pada diri mereka dan tiada pula mereka berduka cita. (QS. Yunus : 62)

Sesungguhnya ada di antara hamba Allah (manusia) yang mereka itu bukanlah para Nabi dan bukan pula para Syuhada’. Mereka dirindukan oleh para Nabi dan Syuhada’ pada hari kiamat karena kedudukan (pangkat) mereka di sisi Allah Swt seorang dari shahabatnya berkata, siapa gerangan mereka itu wahai Rasulullah? Semoga kita dapat mencintai mereka. Nabi Saw menjawab dengan sabdanya: Mereka adalah suatu kaum yang saling berkasih sayang dengan anugerah Allah bukan karena ada hubungan kekeluargaan dan bukan karena harta benda, wajah-wajah mereka memancarkan cahaya dan mereka berdiri di atas mimbar-mimbar dari cahaya. Tiada mereka merasa takut seperti manusia merasakannya dan tiada mereka berduka cita apabila para manusia berduka cita. (HR. an Nasai dan Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya)

Komentar

Postingan Populer