Catatan Film Cloverfield dan Perfilman Indonesia


Kemarin saya menonton sebuah film cloverfield. Film ini disajikan sebagai serangkaian adegan yang diambil dengan kamera digital tangan yang diperoleh Departemen Pertahanan Amerka Serikat berhubungan dengan Case Designate "Cloverfield" di US-447, suatu daerah yang dulu dikenal sebagai Central Park. Seluruh gambar yang ada di dalam film ini diambil dalam konteks kamera video personal yang dioperasikan oleh beberapa karakter di sepanjang film.

Jadi film ini mengambil setting gambar secara reality artinya anda sebagai penonton disajikan sebuah tontonan dengan angel view kamera video. persis ketika anda memutar ulang sebuah rekaman film camcorder. film produksi Amerika Serikat ini diluncurkan pada tahun 2008. dan diproduseri oleh J.J. Abrams, disutradarai oleh Matt Reeves, dan ditulis oleh Drew Goddard.

Secara keseluruhan film ini menurut penelaian saya cukup sedang artinya tidak terlalu wahhh... dan yang menjadi point difilm ini adalah nilai esentrik dari keunikan film yang ber-angel view camcorder menjadikan seolah-olah emosi penonton dibawa kedalam sebuah film.


Perfilman Indonesia

Indonesia, jujur sedih melihat perfilman indonesia kini, dulu diawal kembangkitan kembali yang dimotori oleh Petualanga Sherina pada tahun 2000 disusul kemudian tahun 2002 film Ada Apa Dengan Cinta yang menjadi tonggak kembangkitan. mengapa saya sebut kebangkitan kembali?? karena dulu disekitaran tahun 80-an Film Indonesia berjaya dengan filmnya Rhoma Irama, Saur Sepuh dan Komedi Warkop DKI.

Awal dari kehancuran perfilman indonesia disekitaran 90an dimana waktu itu film bergenre horor hampir selalu dibumbui dengan seks, yang kemudian merembet ke drama berbumbu seks nah mulai era inilah perfilaman indonesia mulai hancur dan ditinggalkan oleh penontonya.

Awal minggu ini, diberitakan dengan persiapan lounching film Horor yang dibintangi oleh bintang porno asal amerika yang bernama patrick. yang sebelumnya juga ada satu film komedi yang berjudul Menculik Miyabi. akankah tonggak kehancuran perfilaman Indonesia sudah dimulai??
Sepertinya produser kehilangan akal untuk mencari ide yang layak tonton sehingga mereka menjual ketenaran seorang bintang porno itu guna menggenjot penonton. bercermin pada perfilman ditahun 90-an semoga para produser makin sadar bahwa bumbu seks pada tahun-tahun tersebut membuat para penonton kabur.

Walaupun disisi lain masih ada beberapa film yang bagus-bagus dan layak tonton seperti Laskar pelangi,  sebuah film inspiratif yang bercerita sebuah perjalanan hidup dan diangkat dari sebuah novel Laskar Pelangi. yang sangat penuh dengan pesan-pesan moral tentang arti sebuah mimpi dan perjuangan untuk mewujudkanya.

Komentar

Postingan Populer