Pengalaman Dulu Atau Pengetahuan Dulu ???
Dalam bahasa management modern saya sering mendengar istilah Think Than Act, yang berarti berfikir dulu baru action, dalam pengembangannya ada istilah PDCA (Plan Do Check Action) atau banyak istilah lainnya yang menggambarkan bahwa kita harus menyusun perencanaan dulu baru action.
Bertahun-tahun berkecimpung dengan management dalam pengertian managerial skill dan technical skill, hingga akhirnya mengenal konsep entrepreneurship yang mengajarkan terbalik, seperti ; action dulu baru wishdom, buka usaha dulu baru berdoa, take action dulu baru bicara konsep, action dulu baru berfikir dan masih banyak lagi bahasa-bahasa entrepreneurship yang provokatif dan bahkan ada yang bombastis.
Dalam dunia entrepreneurship pengkayaan pengetahuan tidak serta merta menjadi jaminan bahwa seseorang bisa sukses, karena letak kunci entrepreneurship adalah pada pengkayaan pengalaman, sebab pada akhirnya banyak orang-orang yang secara akademik kaya pengetahuan namun ketika diminta untuk action justru terblocking oleh kekayaan pengetahuannya sendiri.
Demikian juga dalam dunia professional, walau seseorang sudah sukses menjadi seorang manager yang handal, kaya dengan pengetahuan managerial skill dan technical skill belum tentu bisa sukses dalam dunia entrepreneurship. Yang pada akhirnya bisa saja kekayaan pengetahuan managerial skill dan technical skillnya justru menjadi blocking dalam kesuksesan entrepreneurship.
Idealnya memang orang yang kaya pengetahuan harus juga kaya pengalaman, namun dalam dunia entrepreneurship kekayaan pengalaman sepertinya menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi, lalu bagi kita yang akan memulai dan masih minim pengalaman maka take action (melangkah) adalah sebagai langkah awal untuk menuju kekayaan pengalaman.
Sekarang kita bisa mengukur kekayaan pengetahuan dan kekayaan pengalaman kita, sehingga jangan sampai kekayaan pengetahuan kita menjadi sia-sia karena kita tidak pernah take action, sebab kekayaan pengetahuan hanya mengasah kemampuan intelektual kita saja, yaitu satu kecerdasan saja, dibanding kekayaan pengalaman yang mengasah banyak kecerdasan-kecerdasan yang lainnya.
Idealnya setelah kita kaya pengetahuan dari bersekolah, ikut pendidikan, ikut seminar, ikut pelatihan maka kita harus meraih kekayaan pengalaman yang dimulai dari satu langkah take action atas apapun yang sudah kita dapatkan dari kekayaan pengetahuan. Ternyata memang orang "dibayar mahal" (dihargai) bukan hanya karena kekayaan pengetahuannya saja namun juga karena kekayaan pengalamannya. Bisa kita simpulkan orang yang kaya pengetahuan belum tentu kaya pengalaman dan orang yang kaya pengalaman dia sudah banyak tahu alias dia kaya pengetahuan.
Lebih baik orang yang baru sedikit pengetahuan namun langsung take action dibanding orang yang kaya pengetahuan namun tidak pernah action, bagi orang-orang muslim pastinya sudah sangat paham dengan hadits Nabi, "Sampaikanlah walau baru tahu satu ayat", jadi jangan menunggu mengetahui banyak ayat dulu baru berdakwah. Semoga kita semua yang sudah banyak belajar dan kaya pengetahuan tidak akan terblocking oleh kekayaan pengetahuan kita sendiri, semoga kita dimudahkan untuk satu langkah take action menuju kekayaan pengalaman dan kekayaan pengetahuan.
Note :
Note :
Komentar
Posting Komentar