Kita Berada Pada Posisi Yang Mana, Terpaksa + Sadar ???

Sejak Robert T. Kyosaki menyampaikan Cash Flow Quadran, maka hampir setiap pembicaraan yang berhubungan dengan financial selalu dikaitkan dengan 4 Quadrannya Robert T Kyosaki. Bukan suatu hal yang mudah ketika kita harus memutusakan sesuatu, pada saat kita berada dalam persimpangan, sementara pilihan yang harus kita tuju keduanya sama-sama kuat menarik kita.

Itu yang dirasakan oleh orang yang berada pada posisi persimpangan antara memilih karir yang bagus sebagai karyawan, self employee, business owner dan Investor. Pilihan orang paling banyak adalah menjadi karyawan, sedangkan pilihan ketiga menjadi Wiraswastawan dan Investor masih terbentang dengan segala lika-likunya. Sementara pilihan sebagai Business Owner seperti menjadi Wiraswastawan bagi pemula rupanya menghadapi dua momok yang mendasar yaitu :

1. Bagaimana harus memulai suatu bisnis rupanya inilah momok yang paling utama bagi pemula yang akan memulai usaha sendiri (business owner), karena dihadapkan pada perubahan diri kita sendiri (bagaimana merubah pola pikir, sikap mental dan habits) dan dihadapkan pada perubahan diluar diri kita (seperti, orang tua, anak, istri dan lingkungan sosial disekeliling kita). Ditambah lagi faktor mitos lain seperti Modal, Produk, Lokasi dll.

2. Bagaimana kelangsungan bisnis kita setelah berjalan.. tentunya banyak berhubungan dengan taktik dan strategy kita dalam menyusun sistem yang kuat. Seperti tiga sistem utama yaitu sistem SDM, sistem marketing dan sistem kontrol (operational, accounting, finance, audit dan IT). Hal ini bagi pemula yang tidak mempunyai background Marketing tentunya perlu belajar lagi dari awal.

Dilain pihak, perubahan menjadi Wiraswastawan itu bisa menjadi mudah manakala kita berada pada salah satu atau beberapa posisi sebagai berikut :

1. Posisi Terpaksa + Tidak Sadar, yaitu posisi orang yang terjepit / terpaksa harus berbisnis, seperti setelah di PHK, nganggur cari kerja tidak dapat-dapat, dipaksa orang tuanya bisnis dan lain-lain yang serba berada pada posisi dipaksa baik oleh kondisi dan keadaan. Orang pada posisi ini tingkat keberaniannya / "kenekatannya" bisa menjadi sangat luar biasa. Berarti dia terpaksa harus bisnis namun dia tidak sadar kalau sebenarnya punya potensi untuk berbisnis. Bahayanya adalah jika posisi ini dimiliki oleh orang yang memiliki mental dangkal dan pola pikir negatif malah menyebabkan dia berani bunuh diri.

2. Posisi Terpaksa + Sadar, yaitu posisi orang suka tantangan, dia selalu menempatkan dirinya pada war zone, bukan comfort zone / zona nyaman. Orang pada posisi ini sebenarnya sudah berada pada posisi yang nyaman, namun dia selalu memposisikan diri pada posisi tidak nyaman ( terpaksa), sehingga dia tidak terlena dengan kondisi yang sekarang sedang berjalan. Dia masih bisa menikmati hasil kerjanya namun benar-benar diatur menikmati hasil kerjanya (sadar). Orang pada posisi seperti ini selalu ingin maju. Orang pada posisi ini sangat pandai mengelola resiko dan konflik. Bukankah kebanyakan orang kita itu selalu lupa diri ketika sedang jaya, setelah hancur baru sadar.

3. Posisi Tidak Terpaksa + Tidak Sadar, yaitu posisi orang yang sedang berimajinasi, posisi yang diciptakan oleh imajinasinya sendiri, bagaimana membayangkan kesengsaraannya jika tidak menjadi wiraswastawan dan membayangkan bagaimana kebahagiaanya jika sukses menjadi wiraswastawan. Tidak terpaksa karena berada dalam imajinasi, tidak sadar karena sedang berimajinasi. Setelah terbukti imajinasinya bisa diterapkan baru dia berada pada posisi No. 4.

4. Posisi Tidak Terpaksa + Sadar, yaitu posisi orang yang dengan segenap keyakinannya yang bulat dan dengan kecerdasannya (IQ, EQ, AQ & SQ) merubah dirinya sendiri menjadi Wiraswastawan.Mungkin masih banyak posisi yang lain, namun jika kita berada dalam persimpangan maka lebih baik harus tahu posisi kita berada dimana. Sebab yang namanya perubahan selalu mencari perpindahan dari comfort zone yang sudah bisa dicapai menuju comfort zone yang lain.

Komentar

Postingan Populer